Skip to main content

PROCESSING HYPERREALITY (a crunchy bite)


Cara kerja hiperrealita itu setau ane begini kira2 (ilustrasinya) :

lambang starbuck seharusnya menunjukan "ini adalah segelas kopi' buat membedakan antara dengan yang bukan kopi, atau diantara kopi2 buatan sejenis. fungsinya sebagai pembeda. awalnya begitu mustinya.

ini belum hiperrealita, berubah jadi hipperealitanya setelah begini
vv

lambang starbuck diartikan sebagai "ini mewah, keren, glamour, ngartis, gaul, eksis". (Kalo belum minum sambil foto ini belum keren ). Bukan lagi cuma menandai 'ini segelas kopi"

gara2 pergeseran simbol ini jadi yg tidak suka kopi jadi ikutan ngopi. lalu diakomodirlah oleh starbuck dengan produk non kopi seperti teh. biar yg gak suka kopi bisa ikutan eksis ke starbuk.. gitu kira-kiralah

~ a crunchy bite from social media ~

Comments

Popular posts from this blog

Kenapa Berlian itu Bernilai ?

Relasi Kuasa. Michel Foucault.

JOKER is The Message

Sebetulnya sudah lama saya ingin mengulik tokoh fiktif Joker ini sejak tragedi  penembakan di Aurora, Colorado 9 tahun lalu yang terinspirasi oleh film trilogi Batman, "The Dark Knight". Dan makin kepingin lagi sejak rilis film "Joker" (2019) besutan Warner Bros yang kontroversial penuh pro-kontra. Akhirnya hari ini pecah bisul juga membuat tulisan ini seiring muncul kejadian teror Joker di kereta Tokyo (31/10/2021). Dan bukan satu-satunya teror Joker di planet bumi ini sejak teror serupa yg menewaskan 12 korban penembakan massal di Amerika. Bukan main kharisma tokoh fiktif Joker ini .. Teringat dulu nonton film Batman versi tahun 90an yang masih bernuansa komikal dan theatrikal. Melihat Joker yg diperankan Jack Nicholson masih 'lucu' betulan mirip badut, ngga jahat2 banget kesannya walaupun penjahat. Tapi kok lihat tokoh Joker versi post-milenium ini beda ? Kharismatik, kelam, stress, suram.... psikopat-nya dapet ! Terus terang waktu nonton film Jok...

NEW NORMAL : Matinya Tourism dan Rekreasi. What's Next ?

 Unik jikalau memperhatikan sektor pariwisata mencoba menggeliat setelah tersungkur dihantam pandemi covid19. Mulai dari konsep restart tourism, virtual tourism, promo travelling sampai kicauan2 netizen yang nadanya sama : semoga pandemi lekas pergi, kondisi kembali seperti semula dan bisa travellng lagi. Benarkah kondisi ini bisa kembali semula ? Logis saja ya, sangat kecil kemungkinannya. Pandemi ini adalah shifting. Lembaran bab format baru sejarah dunia. Yes, kita sudah sampai di masa depan.  Welcome New World Order, di mana protokol kesehatan adalah tren . Yang dibutuhkan bukan lagi masa lalu tetapi paradigma baru. Oleh karenanya banyak kebiasaan dan gaya hidup kita di masa sebelum pandemi yang tidak relevan dengan saat ini. Salah satunya adalah pariwisata dan rekreasi. Sangat miris melihat #restarttourism yang baru menggeliat mengiringi euphoria vaksinasi kemudian dihantam kembali oleh isu virus covid varian delta. Konsep tourism apalagi yang akan digodok setelah ini ? s...